Translate

Jumat, 24 Mei 2013

Yang Kembali Menyiksa

                    Lenyap, lenyap, semua tentang kamu benar-benar lenyap. Semua yang membawa aku pada kenangan lalu denganmu hilang sudah, lenyap tak berbekas seperti asap meninggalkan api, tak lagi dapat teraba. Sial! Mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan apa yang terjadi. Ya, sial! Semua rasa yang pernah tergambar tentang kamu dalam coretan-coretan yang tak pernah berdusta itu lenyap, menguap bersama udara yang lolos lewat lubang hidung ini. Mungkin Tuhan memang berniat memisahkan kita. Ya, mungkin segala tentang kamu harus sudah usai. Harus sudah tutup buku. Semua yang lalu harus sudah khatam, biarkan saja berlalu. Sial! Sayang nya aku belum rela. Kenapa, kenapa harus begini adanya? Setan! Bangsat!
                     Hari ini aku harus menghadapi hari dengan luka yang membara, luka karena aku harus terima kenyataan, bahwa aku harus tanpamu. Sedih, pedih, pasti! Sayangnya dunia tak mau mengerti kalau saat ini hati tak sedang ingin berdusta, tak ingin tertawa. Payah! Dunia selalu saja menutut bahwal harus selalu ada tawa atau setidaknya sebuah senyuman untuk menyambut kehadiran mentari. Ah, basa-basi, dan semua adalah basi. Kepalsuan yang disyaratkan. 
                     Tak apa, aku pasti bisa hadapi hari dengan gagah. Walau semua hanya dalam rupa kepalsuan. Toh, dunia memang tempat segala kelasuan adapted l. Dunia adalah sebuah kepalsuan. Muka yang palsu, hati yang palsu, rasa yang palsu, suara yang palsu, erang penuh kepalsuan. Ya, dengan seluruh hembus nafas , dan semangat yang hampir buntu, aku pasti bisa mengalahkan kau hari yang penuh kepalsuan. walau dengan rupa yang penuh dengan kepalsuan pula. Tenang, akan aku ciptakan kepalsuan-kepalsuan yang akan membuatmu membelalakan mata. Atas nama kepalsuan aku akan mengukir sejarah. 
                     Lihat saja. Ini belum usai. Masih panjang hari terbentang, bahkan ini hari masih pagi, masih akan lama malam menyapa. Yang berarti aku harus menggauli dunia penuh kebosanan ini untuk waktu yang membunuhku dengan setiap jengah mengangkangi. Dan seperti yang lalu-lalu juga, saat ini untuk membunuh kebosanan ini, aku menulis tentang kamu. aku menggambar kamu lewat kata. Aku menumpahkan rasa melalui makna yang terjelma dalam huruf yang tak pernah berdusta. Aku hanya ingat kamu. Dalam ruang pengap penuh belenggu ini, aku menggauli aromamu lewat rasa yang tergambar dalam kalbu. Kata demi kata, baris demi baris menjelma menjadi rupa yang memenuhi kertas-kertas yang tadinya suci. Kini kertas-kertas itu ternoda, ternoda oleh kelebat-kelebat tentang kamu. Aku sudah tak lagi peduli. Semua yang ada hanya tentang kamu. Kamu yang harusnya sudah mati. Mati bersama lembar-lembar yang lenyap. Tapi kamu bangkit lagi. Bangkit lagi untuk timbulkan penyakit di hati ini. Brengsek! Kenapa aku tidak bisa tanpa kamu? kenapa? kenapa? 
                     Coba kamu baca coretan 
                    Hari serasa membelenggu hati
            Karena kamu tertinggal di hari yang lalu
                  Yang coba ku ulangi dalam jeda
          Agar hari lalu kembali menjadi sahabat
                                  Tapi kamu pergi
                              Berlalu dalam harap
                     Yang mengiba meminta rasa
                     Lalu kamu hilang bagai debu
                      Lembut tapi tak akan teraba
             Tinggalkan pilu yang tak akan berlalu

                    Coba baca! Maknai setiap rupa rasa yang menggila, semua tercipta atas nama kamu. Coba resapi segala yang ku tuang atas nama kamu. Coba resapi segala rasa yang ku tuang. Coba lihat! Ternyata aku memang tak mampu mengikis bayangmu dari kerajaan hati ini. Ternyata kamu kembali lagi menyiksa hari yang sempat hadir atas nama hampa, dan kini kembali hadir dalam bentuk siksa. Dan entah sampai kapan kamu harus menyiksa hari-hariku, hari yang selalu coba aku bunuh dengan semua kepalsuan yang kau rupakan. Hari yang berusaha aku tiadakan tapi nyata menghantui. Kini aku hanya bisa menyerah kalah! Kalah dalam siksa rasa yang hanya buatmu. Selamat datang cinta. Selamat kembali menyiksa hari-hariku!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar