Translate

Sabtu, 19 Oktober 2013

the real fvck !!



Ketika kami di usia dini, kalian pagari dengan tayangan kebebasan.
Para perempuan yang tak punya kehormatan, mengumbar aurat dan bangga.
Bangga dengan maksiat , bebas berbuat.
Laki-laki dan perempuan  tak ada batasan saling merusak kesucian.
Kalian sebut ini ke’modern’an.


Propoganda menyesatkan! kalian cekoki  kami tentang ibu yang tak perlu taat kepada suami,
tentang ayah yang tak perlu jadi wali, tentang harus serupa perempuan laki-laki, 
tentang semua agama yang sama tinggi, padahal kami generasi penerus risalah para Nabi.
Kalian telah rusak karakter-karakter keIslaman kami ..
Wahai ayah ibu, wahai guru guru, wahai bapak-bapak pemimpin kami, selamatkan hidup kami!
Seluruh remaja negeri ini dari gelombang kehancuran , dari nista dunia dan siksa neraka!
Ketika kami menjelang baligh, kalian jauhkan kami dari Al-Qur’an.
Kitab suci mulia, sumber utama pendidikan wahyu syurga.
Kalian tanamkan bahwa asal usul manusia berawal dari protein yang menjadi hewan melata.
Kalian ajarkan kami materi tak dapat di ciptakan dan tak dapat di musnahkan.
Kalian katakan kehidupan adalah reaksi sempurna unsur-unsur alam.
Dimana  tak boleh ada Allah yang boleh berperan mengatur manusia yang Ia ciptakan.
Lalu kenalkan ide kebebasan.
Mengatur hidup kami dengan UU dan hukum yang kalian buat sendiri.
Lalu campakan kami dari syariat Agung Pencipta kami, diatas jargon kebebasan demokrasi basi.
Ketika kami Aqil Baligh, kalian katakan kami masih anak- anak.
Begitulah rekayasa Undang-Undang perlindungn anak.
Kalian bilang kami masih dibawah umur, hanya karna usia kami baru 12 tahun.
Padahal kalianlah yang belum dewasa, walau usia kalian sudah lebih dari 18 tahun.
Kamipun dibiarkan hidup bebas tak terikat.
Tak ada beban walau tinggalkan sholat.
Tak masalah walau umbar aurat.
Tak peduli hidup kami hanya untuk kesenangan sesaat.
Kalian cekoki kami dengan paham liberal hedonisme bebal.
Kalian sediakan kontrasepsi agar seks bebas tak kami takuti.
Sambil  larang kami menikah dini walau di usia yang Allah ijini.
Kalian sarankan kami untuk berzina dengan kondomisasi.
Ketika  noda mencederai kehormatan dan terjadi kehamilan, kalian menyebutnya kehamilan yang tak diinginkan.
 Kalian ajarkan membunuh janin-janin bukan suatu kesalahan.
Dengan undang-undang yang membolehkan aborsi yang kalian legalkan dan UU kesehatan reproduksi remaja produksi setan.
Dan kini jadilah kami pezina,  jadilah kami pembunuh janin-janin yang meronta.
Kami pun lari ke lingkar narkoba, terjangkit penyakit-penyakit berbahaya.
Merusak akal, fisik, masa depan dan jiwa.
Saat itulah kami menyaksikan dengan merana
jaringan iblis liberal tertawa, berkata  “wahai anak cucu adam, selamat menjadi bahan bakar neraka!”


(Thufail Al Ghifari)

Kamis, 17 Oktober 2013

Aku, Kamu, Mereka Adalah Korban Sistemik Ideologi Liberal! Sadarkah?




Perkosaan, pembunuhan, prostitusi, korupsi akhir-akhir ini  banyak menimpa  dalam lingkungan kita. Mereka berbuat menjijikan disebabkan persoalan sistemik yang membentuk mereka mengalami disorientasi mental dari fitrah manusia. Kehidupan pribadi yang kacau, stres, dan depresi disebabkan mereka hidup dalam sistem ideologi yang rusak, penuh bakteri dan virus.
Mereka menjadi korban sistemik karena sistem ideologi liberal yang memaksa sehingga sulitnya akses kehidupan ekonomi, pergaulan bebas, dan bejatnya kepribadian.
Kasus tersebut akan terus meningkat seiring tidak terbendungnya sistem kehidupan ideologi liberal yang serba menghalalkan segala cara. Sebab naluri psikologis manusia akan bisa hidup dengan baik, bahagia dan bertakwa bila dalam lingkungan yang tepat sesuai fitrahnya. Ibaratnya, ikan hanya bisa hidup dalam air yang tepat; dan burung hidup dalam udara yang segar.
Saat ini rakyat dipaksa hidup dalam ideologi yang salah tidak sesuai kodratnya. Sistem kehidupan liberal menyebabkan sulitnya akses penghidupan akhirnya membuat konflik dalam keluarga. Negara tidak pernah memberi kan tauladan warga negara dalam ketakwaan sehingga banyak keluarga sekuler hilang kendali pikiran dan emosi. Negara mendukung kemaksiatan dan pergaulan bebas hingga menyuburkan perselingkuhan yang akhirnya menimbulkan kecemburuan dan pembunuhan dst.
Dalam konsepsi psikologi Islam, bahwa dengan kecenderungan seseorang akan menjadi jahat dalam keluarga dipengaruhi  oleh kepribadian yang bersumber dari lingkungan ideologisnya. Psikologis manusia akan menjadi sehat jika dibangun dengan model kepribadian yang berbasis Ideologi Islam karena sesuai dengan fitrah.Bukankan konsepsi keluarga dalam psikologi Islam adalah terwujudnya sakinah, mawaddah dan rahmah.
Dibalik kemilau Liberalisme juga tersimpan pengaruh sosial yang  jahat dari sekresi liberalisme sekuler yang menampilkan keamanan dan kehormatan perempuan sebagai korban pertamanya.  Kebebasan liberalisme kadang  kala mentolerir eksploitasi tubuh perempuan dalam publikasi dan media yang meminimkan bobot wanita dan merendahkan wanita. Atau menguatkan keyakinan bahwa laki-laki memiliki kebebasan dalam memperlakukan perempuan sesuai dengan keinginan.
Oleh karena itu solusinya hanya satu, terapkan Islam dalam naungan  Khilafah Islamiyah