Translate

Selasa, 24 Maret 2015

titik nol

ibu mencintai pria biasa, tidak kaya, tidak punya apa apa. hubungan nya sangat di tentang nenek . hingga suatu waktu ibu menikah diam diam dengan pria pilihannya itu. seiring waktu pernikahan mereka diketahui keluarga. pertengkaran tidak bisa terelakan, ibu menangis, bersujud, memohon restu. Entah apa yang ada di pikiran nenek malam itu, tidak ada restu, hanya ada makian terus menerus. Sampai hati nenek menampar ibu hingga ibu jatuh dari lantai 2 rumah nenek.

Ibu mengalami pendarahan hebat di kepala dan telinga. Dokter memfonis bahwa ibu tidak akan bisa mendengar selamanya. Alat bantu pun tidak berguna. kanan kiri telinga ibu benar benar rusak.

Penyesalan? iya, tapi kejadian itu tidak mengubah pendirian nenek. Nenek ingin ibu bahagia menikah dengan pria kaya mapan dan jelas. sampai ibu mengandung dan melahirkan aku dan adik ku . pernikahan itu tidak di restui. ayah ku hanya pekerja serabutan. hanya ada cinta diantara ayah dan ibu.

Apa yang di inginkan nenek terjadi. ibu dan ayah bercerai saat aku berusia 5tahun.

kemudian ibu menikah kembali dengan lelaki yang kali ini di restui nenek. lelaki itu menerima kekurangan ibu. menyayangi anak anak ibu dari pernikahan sebelumnya. 10 tahun sudah semuanya tampak bahagia dan baik baik saja. Namun pasca nenek wafat, kondisi ekonomi ayah tiri ku memburuk. ia di phk dari tempat kerjanya. aku bekerja untuk memenuhi kehidupan keluarga, karna sepertinya tidak bisa mengandalkan penghasilan Ayah yang tidak jelas.

ayah tiriku mulai berani meminjam uang hasil kerjaku untuk membayar cicilan motor. ia jarang berada di rumah.
Sampai suatu ketika ibu menemukan bukti kuat perselingkuhan ayah tiri ku dengan mantan istri nya sebelum menikah dengan ibu.

dan ternyata selama ini ayah tiriku tinggal bersama wanita itu. wanita kaya.