Translate

Rabu, 02 September 2015

asti kecil

Gangguan pemusatan perhatian disertai gejala hiperaktivitas motorik yang dikenal sebagai Attention Deficit Hiperactivity Disorder (ADHD) atau Attention Deficit Disorder (ADD) ini menjangkiti 3-5% anak berusia 4-14 tahun.

Gejalanya, anak tidak mampu memusatkan
perhatian (konsentrasi) pada satu tugas tertentu. Selalu gelisah dan tidak bisa duduk dengan tenang, begitulah si anak hiperaktif. Para ahli sepakat, penyebabnya adalah adanya kerusakan kecil pada sistem saraf pusat dan otak, sehingga rentang konsentrasi menjadi sangat pendek dan sulit dikendalikan.

Anak hiperaktif bergerak ke sana kemari tak searah, tak sesuai dengan situasi yang dihadapi. Mereka pun kerap gagal menyelesaikan tugas. Faktor-faktor penyebabnya bisa berupa temperamen bawaan, pengaruh lingkungan, malfungsi otak, epilepsi. Juga kondisi gangguan di kepala, seperti gegar otak, trauma kepala karena persalinan sulit atau kepala pernah terbentur, infeksi, keracunan, gizi buruk, dan alergi makanan. Gangguan ini tak kentara, karena anak tidak mengeluh sakit, walau sebetulnya telah terjadi gangguan pada susunan saraf pusat.

Sayangnya, orangtua sering salah menduga,
anaknya umur dua tahun yang memang lagi
senang-senangnya bergerak dan sulit duduk diam, divonisnya "hiperaktif". Padahal ciri-ciri hiperaktif baru terdeteksi setelah anak setidaknya berusia empat tahun atau usia awal sekolah.

Anak- anak hiperaktif cenderung tidak
menyelesaikan pekerjaannya. Mereka cepat sekali beralih dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya. kadang perkembangan motorik dan bahasanya juga terlambat. Mereka mudah terangsang, perhatiannya gampang teralihkan, tak tahan frustrasi, dan kurang dapat mengontrol diri.

Suasana hatinya juga amat labil, sebentar gembira, sebentar marah, sebentar ngambek. Ciri lainnya, ia tak mampu mengontrol gerakan. Duduk tak tenang, bergoyang-goyang,atau merosot hingga terjatuh dari tempat duduk. Sepertinya ia tak kenal lelah, seakan energinya bersumber dari mesin. Kalau anak lain diam karena capek sehabis berlarian, ia paling cuma minum lalu bergerak lagi.

Mulutnya tak pernah diam, terus saja berkicau. Daya konsentrasinya rendah dan seolah-olah tak mau mendengarkan perkataan orang tua. Malahan matanya seperti tak memperhatikan lawan bicaranya. Kalaupun ciri-ciri di atas ada pada anak, sebaiknya jangan dulu buru-buru memvonis dia hiperaktif. Amati perkembangannya dan bandingkan dengan anak sebayanya.

Andaikata sampai enam bulan ia masih menunjukkan tanda- tanda itu, baru berkonsultasi dengan psikolog anak jangan didiamkan karena bisa berlanjut hingga dewasa, salah satunya adalah antisosial.

Rabu, 12 Agustus 2015

*RENEW IMAN*

Menjadi seorang muslim adalah menjadi seorang muwahhid (ahli Tauhid). Tauhid merupakan pesan abadi para utusan Allah سبحانه و تعالى kepada umat manusia dari zaman ke zaman.

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu.” (QS. An-Nahl [16] : 36)

Pesan ini dibawa oleh setiap Nabi dan Rasul Allah sepanjang masa. Setiap umat telah mendengar pesan abadi para Rasul Allah ini. Suatu pesan yang ibarat coin bersisi ganda. Ada sisi keharusan menyembah Allah سبحانه و تعالى semata dan sisi lainnya ialah menjauhi Thaghut. Adapun menurut istilah syariat, definisi yang terbaik adalah yang disebutkan Ibnul Qayyim rahimahullah: “(Thaghut) adalah setiap sesuatu yang melampui batasannya, baik yang disembah (selain Allah Subhanahu wa Ta’ala), atau diikuti atau ditaati (jika dia ridha diperlakukan demikian).” Definisi lain, thaghut adalah segala sesuatu yang diibadahi selain Allah (dalam keadaan dia rela).

Menurut Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah di dalam kajiannya mengenai Tauhid bahwa Thaghut itu mencakup banyak hal. Namun pimpinannya ada lima, yaitu: 1.Iblis atau syetan 2.Penguasa yang zalim 3.Orang yang memutuskan perkara dengan aturan selain apa yang telah Allah سبحانه و تعالى turunkan 4.Orang yang mengaku mengetahui perkara yang ghaib selain Allah سبحانه و تعالى 5.Orang yang diibadati selain Allah dan dia rela dengan peribadatan itu.

Orang tidak dikatakan beriman kepada Allah sehingga dia kufur (ingkar) kepada thaghut, sebab kufur kepada thaghut adalah separuh dari kalimat Tauhid لآ إله إلا الله. Dan ingkar kepada thaghut harus mencakup segala jenis thaghut, bukan sebagian saja. Bila seorang muslim beriman kepada Allah سبحانه و تعالى seraya mengingkari segala bentuk thaghut yang ada, niscaya sempurnalah imannya. Ia disebut seorang muwahhid (ahli Tauhid) sejati.

مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُوَكَفَرَ بِمَا يُعْبَدُمِنْ دُونِ اللَّهِ حَرُمَ مَالُهُوَدَمُهُ وَحِسَابُهُ عَلَى اللَّهِ

Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda: “Barangsiapa mengucapkan Laa ilaha illa Allah dan ingkar terhadap penghambaan kepada selain Allah, maka terpeliharalah hartanya, darahnya dan hisabnya (perhitungan amalnya) terserah Allah.” (HR. Muslim 1/119)

Jadi, utuhnya Tauhid seorang muslim adalah ketika berpadu di dalam dirinya keimanan akan Allah سبحانه و تعالى dibarengi dengan berlepas dirinya dari penghambaan kepada apapun atau siapapun selain Allah سبحانه و تعالى alias thaghut. Inilah yang sering disebut dengan pasangan al-wala’ (loyalitas/kesetiaan) dan al-bara’ (disasosiasi/berlepas diri).

Tidak dikatakan beriman seorang yang mengaku muslim bila ia hanya wala’ kepada Allah سبحانه و تعالى namun tidak bersedia untuk bara’ dari thaghut. Perumpamaannya seperti seorang yang ingin sehat dan bugar tetapi dengan jalan memakan makanan yang menyehatkan, bergizi lagi mengandung nutrisi tinggi sambil tetap membiarkan diri mengkonsumsi makanan-makanan yang mengandung racun, toxic dan merusak tubuh. Bagaimana ia akan benar-benar menjadi sehat dan bugar? Mustahil. Demikian pula dengan seorang muslim yang ingin diterima Allah سبحانه و تعالى . Mustahil hal itu akan bisa terwujud bila di satu sisi ia menyerahkan wala’-nya kepada Allah سبحانه و تعالى , mengaku meyakini kebenaran ajaran dienullah Al-Islam serta menjadikan Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم sebagai teladan namun pada saat yang sama ia tetap menyerahkan wala’-nya juga kepada pihak thaghut, meyakini kebenaran ideologi, aturan dan hukum thaghut serta menokohkan para sosok pemimpin thaghut dalam kehidupan sehari-hari. Mustahil keinginannya untuk diterima Allah سبحانه و تعالى sebagai seorang muslim alias hamba yang menyerahkan diri kepada Allah سبحانه و تعالى bakal tercapai….!

Itulah rahasianya mengapa setiap khutbah jumat para khotib dari atas mimbar senantiasa mewasiatkan jamaah untuk bertaqwa dengan sebenar-benarnya taqwa kepada Allah سبحانه و تعالى . Karena hanya dengan itulah seorang manusia berpeluang untuk menemui ajal dalam keadaan menjadi seorang muslim.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّتُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan sebagai muslim.” (QS. Ali-Imran [3] : 102)

Seorang muslim yang di satu sisi ber-wala’ kepada Allah سبحانه و تعالى namun di lain sisi juga ber-wala’ kepada thaghut adalah seorang muslim yang berdusta. Sebab pihak yang ber-wala’ kepada thaghut berarti menjadikan thaghut tersebut menjadi wali-nya (pemimpin, pelindung dan penolongnya). Dan itu berarti ia tidak bisa disebut seorang yang beriman. Padahal ia tidak mau disebut sebagai seorang kafir.

Di dalam Al-Qur’an Allah سبحانه و تعالى menyatakan bahwa yang ber-wala’ kepada Allah سبحانه و تعالى berarti menjadikan Allah سبحانه و تعالى sebagai Wali-nya (pemimpin, pelindung dan penolongnya). Dan mereka itulahlah orang-orang yang beriman. Sedangkan yang ber-wala’ kepada thaghut adalah kaum kafir. Bagaimana mungkin di dalam diri satu orang ada dua identitas yang bertolak-belakang? Mustahil.
اللَّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ آمَنُوايُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِإِلَى النُّورِ وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَوْلِيَاؤُهُمُالطَّاغُوتُ يُخْرِجُونَهُمْ مِنَالنُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ

“Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah thaghut, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran).” (QS. Al-Baqarah [2] : 257)

Manusia yang bersikap ganda dalam menyerahkan wala’-nya berarti telah mendustakan pengakuan dirinya sebagai seorang yang beriman. Bagaimana bisa ia di satu sisi ber-Wali-kan Allah سبحانه و تعالى tetapi pada saat yang bersamaan ber-wali-kan thaghut? Bagimana mungkin di satu sisi ia ingin hidup dalam cahaya (iman) yang terang benderang padahal setiap saat ia justeru semakin menuju kepada kegelapan (kekafiran)? Sungguh, ia adalah seorang pendusta…!

Inilah sebabnya Allah سبحانه و تعالى tidak membiarkan manusia sekadar mengaku kalau dirinya beriman lalu tidak mengalami ujian lebih lanjut. Ujian di dalam kehidupan di dunia merupakan sarana untuk menyingkap siapa yang jujur dalam pengakuan keimanannya dan siapa yang berdusta.

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُواأَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لا يُفْتَنُونَوَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْفَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَصَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al-Ankabut [29] : 2-3)

Dewasa ini kita sedang menjalani era penuh fitnah (ujian). Belum pernah ummat Islam mengalami era yang lebih pahit daripada era sekarang. Bayangkan…! Allah سبحانه و تعالى menguji kaum beriman dengan mengizinkan kepemimpinan dunia secara global diserahkan kepada kaum kuffar. Berarti perjalanan dunia dewasa ini sedang disetir oleh para thawaghit (bentuk jamak dari kata thaghut). Aturan dan hukum yang diberlakukan juga merupakan aturan thaghut hasil rumusan para thaghut. Sementara aturan dan hukum Allah سبحانه و تعالى tidak diizinkan untuk diberlakukan, malah dilabel sebagai aturan yang kuno, tidak sesuai dengan zaman modern dan dipandang zalim. Na’udzubillaaahi min dzaalika…!

Hampir setiap hari kita dengar kabar bahwa di Amerika serta Eropa kaum kuffar dan para pemimpinnya menolak the Shariah Law(syariat hukum Allah سبحانه و تعالى). Kalau itu hanya terjadi di negeri-negeri mereka, kita masih bisa maklumi. Tetapi pahitnya, hal ini sudah menjadi trend (kecenderungan umum) di negeri-negeri berpenduduk mayoritas muslim juga. Tidak sedikit kaum muslimin yang terang-terangan menolak diberlakukannya syariat hukum Allah سبحانه و تعالى . Dia mengaku ber-Wali-kan Allah سبحانه و تعالى tetapi ia lebih rela tunduk kepada hukum thaghut..! Kondisi dan derajat ujian yang ummat Islam hadapi dewasa ini sudah sangat mirip dengan gambaran hadits Nabi صلى الله عليه و سلم sebagai berikut

: لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْشِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍحَتَّى لَوْ دَخَلُوا فِيجُحْرِ ضَبٍّلَاتَّبَعْتُمُوهُمْ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِآلْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ

Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda: “Sungguh, kalian benar-benar akan mengikuti kebiasaan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga sekiranya mereka masuk ke dalam lubang biawak pun kalian pasti akan mengikuti mereka.” Kami bertanya; “Wahai Rasulullah, apakah mereka itu Yahudi dan Nasrani?” Beliau menjawab: “Siapa lagi kalau bukan mereka.” (HR. Muslim 4822)

Kita tidak bisa pungkiri bahwa kepemimpinan global dunia sedang di tangan masyarakat barat. Mereka tidak lain merupakan the Judeo-Christian Civilization (peradaban Yahudi-Nasrani). Kemudian kita saksikan begitu banyak kaum muslimin beserta para pemimpinnya mengekor kepada peradaban mereka dalam hampir segenap aspek kehidupan di dunia. Padahal sikap demikian sama saja dengan sikap wala’ ganda. Di satu sisi ingin ber-Wali-kan Allah سبحانه و تعالى tetapi di lain sisi membiarkan diri juga menjadikan thaghut sebagai wali pula. Allah سبحانه و تعالى jelas-jelas melarang hal ini. Malah Allah سبحانه و تعالى menggambarkan mereka yang bersikap demikian sama saja telah menjadi bahagian dari golongan mereka, yang berarti keluar dari identitas sebagai kaum muslimin….!

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوالا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَىأَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍوَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْإِنَّ اللَّهَ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi wali-walimu (pemimpin-pemimpinmu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Maidah [5] : 51)

Dan mereka yang mengekor kepada kaum kuffar —baik dari kalangan ahli Kitab maupun kaum musyrikin— berarti telah menyediakan kehidupannya untuk diatur berdasarkan hukum thaghut padahal mereka mengaku beriman….!

أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ يَزْعُمُونَأَنَّهُمْ آمَنُوا بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَوَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَيُرِيدُونَ أَنْ يَتَحَاكَمُوا إِلَى الطَّاغُوتِوَقَدْ أُمِرُوا أَنْ يَكْفُرُوا بِهِوَيُرِيدُ الشَّيْطَانُأَنْ يُضِلَّهُمْ ضَلالا
بَعِيدًا

“Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya.” (QS. An-Nisa [4] : 60)

Sungguh, setelah memperhatikan berbagai peringatan dan penjelasan Allah سبحانه و تعالى di atas yang begitu terang, hanya satu pertanyaan yang menggelayut di fikiran seorang muslim-muwahhid sejati: mengapa gerangan masih ada orang yang mengaku dirinya muslim namun tidak mau mengingkari thaghut? Wallahu a’lam bish-showwaab.

Selasa, 11 Agustus 2015

season 2


agustus 2011- "gue tertarik sama lu, gimana sih caranya lu bikin temen gue jadi gila kaya gitu, stress nyeritain elu mulu berambisi banget kayanya sama lu, lu doktrin apaan?"
pria 24 tahun kucel dekil rambutnya ga pernah di sisir, gondrong setengah keribo, bau sapi.

obrolan pertama dengan pertanyaan seperti itu di social media. orang yang gue panggil kaka pada akhirnya menemui gue di depan sekolah pada saat pembagian ijasah SMA. Dan hari itupun orang yang tidak dikenal gue kerjain dengan menyuruhnya masuk ke dalem sekolah mewakili gue buat ngambil ijasah. gotcha!

topik pertama kita adalah sperma.
"ti, lu anak ipa kan? berarti lu tau dong jumlah sperma dan perjalanannya ke rahim sampe bisa jadi embrio ?"

serem juga sih.. kenapa mantan pacar gue punya temen begini amet.

Ya darisanalah pembahasan tentang hal hal menarik di angkat. Bagaimana dia menjelaskan tentang hukum Allam berdasarkan Dien Allah Swt, dan semua manusia yang terlahir adalah pejuang sekaligus pemenang yang mengalahkan jutaan sel sel sperma lainnya untuk berlomba memasuki sel telur.

intinya jangan menyerah, menghargai hidup.

pertemuan pertama dan terakhir sebelum gue menyelesaikan episode sekolah SMA di Karawang, kemudian melanjutkan semuanya di Jakarta, tinggal bersama keluarga inti.

- 24 Desember 2011 "gue ga cocok ka, tinggal sama keluarga gue disini, karna udah biasa sendiri kali ya, jadi ga se visi misi."

yes, gue kembali dengan segembol tas, pakaian dan berkas berkas penting. Dengan tujuan namun tanpa kepastian. Ka heri yang berusaha meyakinkan gue, dan menjadi penanggung jawab hidup gue di Karawang.

kurang lebih satu bulan gue menumpang di rumah temen SMA, sebelum kehidupan gue stabil dan berpenghasilan di tanah rantau ini.

Ka heri petugas inseminator dinas pertanian dan peternakan, kerjaanya ngehamilin sapi sapi dari desa ke desa. nyuntik vaksin sapi, ngobatin sapi sakit sama bantuin persalinan sapi. (re:mantri)

jadi untuk bisa makan siang (mie ayam Rawa Sikut) gue ikut dia bertugas, melawati tanah merah becek, persawahan, jembatan, sungai, ya ke semua penjuru daerah pinggiran Karawang. teringat kandang sapi, bau dan banyak nyamuk itu. nyediain handitaizer ataupun tissue kalo dia perlu. seperti penyiksaan dalam bentuk asisten gadungan.

-juli 2012. "ti jangan patahin rokok gue!!" "Biarin, gue ga suka asepnya ka, kan udah gue bilang kalo sama gue jangan ngerokok" "kalo lu tetep ngerokok, gue juga ngerokok nih!?" "terserah deh"

sudah 3 bulan gue bekerja, dan tinggal di kamar kontrakan daerah Kosambi. Disini semuanya terasa lebih ringan dibanding sebelum sebelumnya. Ka heri rutin menjenguk, membawa pesanan makanan atau apapun. Dia sadar, yang seperti keluarga gue disini cuma dia.

Kami tak pernah kehabisan topik pembicaraan, tidak ada waktu luang untuk yang aneh-aneh. selalu sibuk dan seru mendebatkan berbagai hal. Sejarah, politik kemudian bermuara ke Agama.
gue tumbuh dengan pemikirin sosialis, sementara ka heri adalah preman dan pemabuk yang insaf saat melihat berita ada Masjid utuh di tengah-tengah kota yang luluh lantah karena tsunami.

Tentang Soekarno, PKI dan kemurnian Pancasila. Charles Darwin dan paham Nazi. Sekolah dan kurikulum busuknya. Sejarah dan penyesetan zaman batu, densus88 dan skenario teroris jaringan global, kematian dan tujuan hidup, penciptaan dan rencana tuhan, tentang Sholat dan juga ayat-ayat Al-Qur'an.

Selasa, 24 Maret 2015

titik nol

ibu mencintai pria biasa, tidak kaya, tidak punya apa apa. hubungan nya sangat di tentang nenek . hingga suatu waktu ibu menikah diam diam dengan pria pilihannya itu. seiring waktu pernikahan mereka diketahui keluarga. pertengkaran tidak bisa terelakan, ibu menangis, bersujud, memohon restu. Entah apa yang ada di pikiran nenek malam itu, tidak ada restu, hanya ada makian terus menerus. Sampai hati nenek menampar ibu hingga ibu jatuh dari lantai 2 rumah nenek.

Ibu mengalami pendarahan hebat di kepala dan telinga. Dokter memfonis bahwa ibu tidak akan bisa mendengar selamanya. Alat bantu pun tidak berguna. kanan kiri telinga ibu benar benar rusak.

Penyesalan? iya, tapi kejadian itu tidak mengubah pendirian nenek. Nenek ingin ibu bahagia menikah dengan pria kaya mapan dan jelas. sampai ibu mengandung dan melahirkan aku dan adik ku . pernikahan itu tidak di restui. ayah ku hanya pekerja serabutan. hanya ada cinta diantara ayah dan ibu.

Apa yang di inginkan nenek terjadi. ibu dan ayah bercerai saat aku berusia 5tahun.

kemudian ibu menikah kembali dengan lelaki yang kali ini di restui nenek. lelaki itu menerima kekurangan ibu. menyayangi anak anak ibu dari pernikahan sebelumnya. 10 tahun sudah semuanya tampak bahagia dan baik baik saja. Namun pasca nenek wafat, kondisi ekonomi ayah tiri ku memburuk. ia di phk dari tempat kerjanya. aku bekerja untuk memenuhi kehidupan keluarga, karna sepertinya tidak bisa mengandalkan penghasilan Ayah yang tidak jelas.

ayah tiriku mulai berani meminjam uang hasil kerjaku untuk membayar cicilan motor. ia jarang berada di rumah.
Sampai suatu ketika ibu menemukan bukti kuat perselingkuhan ayah tiri ku dengan mantan istri nya sebelum menikah dengan ibu.

dan ternyata selama ini ayah tiriku tinggal bersama wanita itu. wanita kaya.

Senin, 16 Februari 2015

di mimpi

gue anak yang ga di inginin dari lahir, bahkan bapak gue ninggalin gue dan ibu gue , saat itu usia gue baru beberapa bulan dalam kandungan.
dari dulu sampe sekarang belum pernah gue ngerasain kaya orang orang. bapak gue orang kaya dia bisa ngirimin uang, dan pernah sekali nyuruh gue sekolah SMA di sana, deket dia. tapi gue benci! dari kecil gue malah dimasukin pesantren ga ada sosok ayah yang manjain putrinya. gue cuma punya seorang ibu, dan karnanya gue akan lakuin apapun asal ibu bahagia. lu bersyukur punya bapak yang sayang  bertanggung jawab, kemana mana mau anter. gue sirik liat lu tiap kali dianter jemput kuliah sama bapak lu. gue pengen kaya orang, liat mereka.... hidupnya kekurangan tapi disana ada seorang bapak yang memperjuangkan anaknya. minjem uang kesana kesini asal anaknya bisa makan, bisa beli baju seragam sekolah. kapan gue di istemewakan kaya gitu. boro-boro, kenal juga engga.. dan sekarang dia dateng ke mimpi gue setelah kematiannya.

Kamis, 11 Desember 2014

jodoh?

saat SMA aku pernah bercita cita, mati di laut, dimakan ikan ikan. tak ada yang tersisa. tidak ada nisan untuk ditangisi. tidak perlu tercantum nama untuk mengenang yang lalu lalu.

satu tahun sudah aku bersama anak dari seorang yang hidupnya menjadi pejuang di laut

anak muda tangguh bernama Surya. lahir kedunia Senin sore setelah hujan angin reda, kini mendampingi ku, di sisiku, melewati hari bersama sama.

diawal cerita, kenal dengannya terasa lucu, konyol, gila. melawati masa canggung bego dan polos tanpa cinta kasih dan sayang.

keyakinan di hati yang entah bagaimana bisa terbentuk . kemudian menjadi doa dan harapan harapan indah.

pernah suatu sore, tanpa rencana. kita tersesat sampai akhirnya menemukan senja istimewa. burung berterbangan. kita ada di tengah pematang sawah. seiring lantunan adzan magrib air mataku meleleh . haru akan skenario-Nya.

dijalan pulang. ban motor bocor. kau kembali tersenyum. kenapa? bersyukur alhamdulillah . sebabnya?? waktu untuk kebersamaan kita di perpanjang.

ada malam saat kita berdua duduk menunggu langit terang. di pusat perkumpulan remaja kota dan tepat di depannya berdiri sebuah masjid agung. kau mencoba membaca hatiku. sebaliknya aku mencoba membaca hatimu. kita bercerita, sekejap lupakan tentang waktu. hingga adzan shubuh yang tak ada irama lain mampu menandinginya membuat kita kembali bersyukur telah bertemu dan berdampingan.

Di penghujung tahun kita menggenapkan rasa agar utuh dengan rasa cemburu mu yang hebat itu. Semakin sayang semakin cinta semakin tampan kau buat ku.

Munculnya alasan klasik nan egois di sela keributan kita. Entah itu takut kehilangan ataupun terlalu merasa memiliki. Hingga rancu bagimu. Mana cinta mana nafsu.

Terserah urusan nanti. Bila kita memang tidak jodoh. Setidaknya aku telah rampung menulis kisah manis ini.

I love you, lillahita'ala.

Selasa, 11 November 2014

Teman Baru

Bandung Timur, Jatinagor. Barusan saat berangkat ke sekolah, saya bertemu temen skizo yang lagi "ngamuk"usianyakira-kira dibawah 30 tahun. Perempuan, spanduk-spanduk di jalan di robek, orang-orang yang lewat dipukul pake botol aqua, mereka berusaha menghindar karena takut kena pukul. Saya hampiri teman skizo itu, dan saya tanya : " teteh lapar? " dia senyum ke arah saya, lalu saya beri dia sebungkus kupat tahu, temanpun makan dengan sangat lahapnya. Ahhh... teman baru bisa sebatas ini tanda cintaku padamu, ingin rasanya hati ini menjerit, memeluknya untuk berbagi rasa, di mana keluarganya? . tapi sayang.. aku harus berangkat sekolah. sampai jumpa teman.

Nursofah, 3 hours ago.