Ketika kami di usia dini, kalian pagari dengan tayangan
kebebasan.
Para perempuan yang tak punya kehormatan, mengumbar aurat
dan bangga.
Bangga dengan maksiat , bebas berbuat.
Laki-laki dan perempuan
tak ada batasan saling merusak kesucian.
Kalian sebut ini ke’modern’an.
Propoganda menyesatkan! kalian cekoki kami tentang ibu yang tak perlu taat kepada
suami,
tentang ayah yang tak perlu jadi wali, tentang harus serupa
perempuan laki-laki,
tentang semua agama yang sama tinggi, padahal kami generasi
penerus risalah para Nabi.
Kalian telah rusak
karakter-karakter keIslaman kami ..
Wahai ayah ibu, wahai guru guru, wahai bapak-bapak pemimpin
kami, selamatkan hidup kami!
Seluruh remaja negeri ini dari gelombang kehancuran , dari
nista dunia dan siksa neraka!
Ketika kami menjelang baligh, kalian jauhkan kami dari
Al-Qur’an.
Kitab suci mulia, sumber utama pendidikan wahyu syurga.
Kalian tanamkan bahwa asal usul manusia berawal dari protein
yang menjadi hewan melata.
Kalian ajarkan kami materi tak dapat di ciptakan dan tak
dapat di musnahkan.
Kalian katakan kehidupan adalah reaksi sempurna unsur-unsur
alam.
Dimana tak boleh ada
Allah yang boleh berperan mengatur manusia yang Ia ciptakan.
Lalu kenalkan ide kebebasan.
Mengatur hidup kami dengan UU dan hukum yang kalian buat sendiri.
Lalu campakan kami dari syariat Agung Pencipta kami, diatas jargon
kebebasan demokrasi basi.
Ketika kami Aqil Baligh, kalian katakan kami masih anak-
anak.
Begitulah rekayasa Undang-Undang perlindungn anak.
Kalian bilang kami masih dibawah umur, hanya karna usia kami
baru 12 tahun.
Padahal kalianlah yang belum dewasa, walau usia kalian sudah
lebih dari 18 tahun.
Kamipun dibiarkan hidup bebas tak terikat.
Tak ada beban walau tinggalkan sholat.
Tak masalah walau umbar aurat.
Tak peduli hidup kami hanya untuk kesenangan sesaat.
Kalian cekoki kami dengan paham liberal hedonisme bebal.
Kalian sediakan kontrasepsi agar seks bebas tak kami takuti.
Sambil larang kami
menikah dini walau di usia yang Allah ijini.
Kalian sarankan kami untuk berzina dengan kondomisasi.
Ketika noda
mencederai kehormatan dan terjadi kehamilan, kalian menyebutnya kehamilan yang
tak diinginkan.
Kalian ajarkan
membunuh janin-janin bukan suatu kesalahan.
Dengan undang-undang yang membolehkan aborsi yang kalian
legalkan dan UU kesehatan reproduksi remaja produksi setan.
Dan kini jadilah kami pezina, jadilah kami pembunuh janin-janin yang
meronta.
Kami pun lari ke lingkar narkoba, terjangkit penyakit-penyakit
berbahaya.
Merusak akal, fisik, masa depan dan jiwa.
Saat itulah kami menyaksikan dengan merana
jaringan iblis liberal tertawa,
berkata “wahai anak cucu adam, selamat
menjadi bahan bakar neraka!”
(Thufail Al Ghifari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar