Memasuki tahun ke 6, biarlah kisah ini menjadi semisteri mungkin. Biarkanlah tetap kamu yang terbaik. Dan tetap kamu yang nyata ada, menjadi penyempurna segala urusan ku terhadap cintanya manusia. Menjadi arah disaat banyak paham menarik-narik pikirku. Jagalah aku pada mimpi ini, hingga kenyataan tidak akan pernah bisa menyakitiku. Mimpi yang aku sadari, yang realistisnya memanjakan ku pada kelemahan dan kebodohan. Namun aku menikmati nya dengan bahagia, tanpa resah sekalipun.
Tidak harus berada dialam bawah sadar, saat terjaga memang tetap kamu yang nyata dan menjadi segalanya. Hal yang mesti aku akui, hanya kebahagiaan mu bersamanya. Suatu hal yang manis buatku, kisah mu dengan nya, kebahagiaanmu, keceriaanmu, senyummu ada padanya, begitupun sebaliknya dia ke padamu. Tuhan membiusku agar tak ada daya untuk mencari-cari cela atas cacatmu. Tuhan membutakan mataku, menulikan telingaku, mematikan perasaanku dari perbuatan-perbuatan salah mu. Aku bersyukur dan tetaplah seperti ini. Anganku, ambisiku, bukan tentang bagaimana memilikimu, tapi bagaimana aku menjaga semua rangkaian cerita kita dulu hingga sampai pada kebanggaan untuk diriku sendiri. Teruslah menjadi alasan, diantara setumpuk bullshit yang ada. dan menjadi kedamaian diantara kecewa yang menghantam sejadi-jadinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar